Anda
mungkin tau cinta dan ditengah cinta pasti ada seks,,,, tetapi apakah anda memahami apakah itu seks…. Pingin
tau khaaaan…..
Seksualitas adalah sebuah bentuk
perilaku yang didasari oleh faktor fisiologis tubuh. Istilah seks dan seksualitas
adalah suatu hal yang berbeda. Kata seks sering digunakan dalam dua cara.
Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan,
yaitu aktivitas seksual genital. Istilah “seks”
secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus” kemudian diturunkan
menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”.
“Seks” secara leksikal bisa berkedudukan sebagai kata benda (noun), kata sifat (adjective), maupun kata kerja
transitif (verb of transitive):
Read More
Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat,
yaitu suatu kekuatan pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting atau naluri yang dimiliki oleh setiap
manusia, laki-laki maupun perempuan.
Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan
dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran,
pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi. yang dikomunikasikan
kepada lawan jenis melalui tindakan yang dilakukannya, seperti sentuhan,
ciuman, pelukan, dan senggama seksual, dan melalui perilaku yang lebih halus,
seperti isyarat gerakan tubuh, etiket, berpakaian, dan lain-lain
SEKSUALITAS
DIGOLONGKAN MENJADI II BAGIAN
1.
Seksualitas dalam arti sempit digolongkan menjadi beberapa bagian:
a. Alat kelamin itu sendiri
b. Perbedaan alat kelamin
c. Kelenjar dan hormon dalam tubuh yang
mempengaruhi bekerjanya lat-alat kelamin
d. Hubungan kelamin atau bercumbu dan bersenggama
2.
Seksualitas Dalam Arti Luas
a. Pembedaan tingkah laku; kasar, genit, lembut
dan lain-lain.
b. Perbedaan atribut; pakaian, nama.
c. Perbedaan peran dan pekerjaan.
d.
Tata krama pergaulan, percintaan, pacaran,
perkawinan dan lain-lain.
Disisi lain yang mendorong adanya seks
digolongkan menjadi 2 bagian
1. Faktor internal
Faktor internal, yaitu stimulus yang berasal dari dalam diri individu
yang berupa bekerjanya hormone alat reproduksi sehingga menimbulkan dorongan
seksual pada individu yakni masalah kepuasan
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal, yaitu stimulus yang berasal dari luar
individu yang menimbulkan dorongan seksual sehingga menimbulkan perilaku seksual. Stimulus eksternal tersebut
dapat diperoleh melalui pengalaman kencan, informasi mengenai seksualitas,
diskusi dengan teman, pengalaman masturbasi, pengaruh orang dewasa serta
pengaruh buku-buku bacaan serta film porno. Perubahan pola perilaku seksual di
antara para remaja masa kini tidak dianggap salah karena biasanya mereka hanya
mempunyai satu pasangan seksual yang dalam banyak kasus diharapkan akan
dinikahi di masa mendatang. Meskipun hubungan yang telah terjalin ditentang
oleh para orang tua, namun banyak remaja tetap melangsungkannya. Ada banyak
alasan untuk mengikuti pola perilaku seksual yang baru ini. Di antaranya adalah
keyakinan bahwa hal ini harus dilakukan karena semua orang melakukannya; bahwa
mereka harus tunduk pada tekanan kelompok sebaya bila ingin mempertahankan
status mereka di dalam kelompok; dan bahwa perilaku ini merupakan ungkapan dari
hubungan yang bermakna yang memenuhi kebutuhan semua remaja untuk mengadakan
hubungan yang intim dengan orang lain, terlebih bila kebutuhan tersebut tidak
dipenuhi dalam hubungan keluarga .
No comments:
Post a Comment