Anda
mungkin pernah melihat sepasang opa dan oma jalan berdua saling tuntun, bergandengan tangan saling
bercanda dan kita merasa senang melihat pasangan yang rukun sampai usia senja.
Mungkin kita bertanya tanya, bagaimana mereka bisa tetap bahagia sampai tua sementara banyak pasangan yang
cerai di usia muda, di pertengahan perkawinan. Kuncinya, aaaaaaaaaaaaaddddddddddddddaallllllllllllllllllllllllllllaaaaaahhhh
Reat more
Menurut
Howard Markman,Ph.D, dalam bukunya
Fighting for Your Marriage: Positive Steps for Preventing Divorce and
Preserving a Lasting Love, bukan pada besarnya cinta kepada satu sama lain,
atau banyaknya uang yang dimiliki , atau bahkan kepribadiian yang serasi. Yang
jauh lebih penting dari factor ini, bahkan jauh lebih penting dari jantung yang
berdebar–debar saat jatuh cinta ( yang lalu memudar dengan perjalanan waktu), adalah
komunikasi. Intinya adalah , seberapa baik anda dan pasangan berkomunikasi satu
sama lain. Faktor kedua terpenting yang dimiliki pasangan bahagia adalah
hubungan persahatan yang kuat.Kita tak bias mengajari pasangan tentang cara
menjadi teman yang baik, tapi kita bias
mengajari teman baik tentang cara berkomunikasi yang lebih baik, tapi kita bisa
mengajari teman baik tentang cara berkomunikasi yang lebih baik. Markman
menangani tugas ini secara teratur, melakukan riset dan mengumpulkan data
selama beberapa dekade dengan mengamati secara sistematis pasangan yang bahagia
dan tidak bahagia dan menemukan hal – hal berikut :
1.
Pasangan
bahagia mengembangkan kebiasaan sehat.
Markman menawarkan 3 ingredien
penting untuk pasangan bahagia.
·
Hindari
pertengkaran
Pertama – tama, belajar bicara tanpa
bertengkar tentang konflik yang tak terhindarkan. Lakukan upaya sadar untuk
melihat pandangan pasangan dan hindari permainan menyalahkan, “ Dia bilang
“ atau “ Dia melakukan “ berlangsung
lama. Jika sesuatu tampak akan meledak, Markman menyarankan pasangan untuk
melakukan aturan yang sering digunakan orangtua untuk anak, ‘ time out ‘ . Markman menamakan teknik ini
sebagai ‘ keluar dari pertengkaran
destruktif ’.
· Ingat
– hal positif
Sama seperti orangtua yang sering minta
anaknya yang disuruh berdiri di pojok ruangan , cara lain apa yang bisa
dilakukannya, Markman menyarankan pasangan yang sedang konflik meluangkan waktu
untuk memikirkan apa yang membuat mereka jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Beri ruanga untuk factor ini di dalam
hidup anda. Anda harus melindungi dan mengawetkan hubungan positif ini :
persahabatan , rasa senang. Ini adalah aspek perkawinan yang dipertahankan
pasangan bahagia.
· Lihat
ke masa depan
Melihat ke belakang dapat membantu
pasangan membangkitan kembali hubungan yang hilang, di sisi lain, Markman
mendorong pasangan untuk secara terus menerus melihat ke depan. Menurutnya,
pasangan garus mempunyai visi masa depan jangka panjang, berbagi impian dan
rencana – rencana yang melambangkan komitmen kepada satu sama lain dan kepada
keluarga.
2. Pasangan bahagia
menyelesaikan masalah seks.
Masa depan , menurut sebagian besar
ahli perkawinan, harus terdiri dari kehidupan seks yang sehat. Seks memang
bukan segalanya untuk pasangan bahagia, tapi masalah seksual deapat mengganggu
perkawinan. Masih ditambah lagi dengan
pria dan perempuan cenderung mempunyai pemikiran yang beda tentang seks.
Secara umum, perempuan cenderung
melihat seksualitas sebagai bagian konstruksi yang lebih besar. Pria justru
kebalikannya.
Perempuan harus to be in the mood.
Pria harus to be in the room.
Salah paham tentang perbedaan ini
sering kali menyebabkan rusaknya hubungan seksual yang sehat dalam perkawinan,
pun di antara pasangan bahagia, hasilnya
adalah perkawinan tanpa seks. American Association for Sexuality Educator,
Counselors dan Therapists mengatakan perkawinan tanpa seks sebagai epidemic ,
banyak pasangan menikah yang tidak hubungan intim dalam 10 tahun.
Solusi :
· Lakukan pendekatan bisnis untuk
memperbaiki seks
Memandang sesuatu dari sudut pandang
bisnis membantu pasangan membingkai ulang hubungan seksual mereka. Konselor
perkawinan sering bertanya kepada pasangan yang datang untuk konsultasi, “ Jika
ini adalah bisnis , apakah anda akan membiarkannya kacau seperti ini ?“ Mengatasi masalah seks dengan cara
seperti ini membuat masalah dan solusi menjadi lebih konkret untuk pasangan.
Dengan mengumpamakan perkawinan sebagai bisnis, dengan tujuan dan misi yang
sama: tanggungjawab, asset dan kecenderungan; dan sering rapat bisnis–keadaan berubah.
· Buat pernyataan jujur
Untuk menyelamatkan kehidupan seks
mereka, sebagian pasangan harus menggali lebih dalam. Seringkali penyebab
pertamanya adalah hubungan intim yang tidak baik. Keluhan besar bagi perempuan
adalah foreplay buruk atau tak ada.Tapi
mengakui hal ini tidak mudah. Konselor harus berusaha keras untuk membuat
pasangan mengatakan yang sesbenarnya . Sebagian pasangan belum siap untuk
cerita atau mendengar kebenaran.
3. Pasangan bahagia belajar
memahami keuangan.
Hasil observasi para ahli menemukan
pasangan bahagia tahu keuangan rumah tangga harus ditangani sebagai tugas
tunggal. Hanya satu orang yang bisa menangani keuangan, tapi tidak berarti
pasangan yang satu sama sekali tidak tahu tentang keuangan. Boleh membuat
keputusan keuangan gabungan, tapi hanya 1 orang yanga melaksanakannya.
4. Sediakan dana darurat.
Pasangan juga disarankan ntuk
membuat perencanaan finansial darurat. Hal ini bisa membantu mencegah
pertengkaran, misalnya siapa yang harus mengorbankan pengeluaran uang jika perlu
dana untuk perbaikan rumah yang tak bisa ditunda. Tak ada pasangan yang luput
dari masalah atau kesulitan. Mulai dari masalah atau kesulitan. Mulai dari
masalah kehidupan seks dampai pertengaran soal keuangan. Tapi Markman percaya,
kebanyakn pasangan menikah sapat belajar menjadi pasangan bahagia. Pasangan
yang sama – sama termotivasi akan bisa mempernaiki perkawinan.
1 comment:
sserba salah jga ya klo g cinta jga merasa tertekan tapi mantap aq setuju dengan artikel ini
Post a Comment