Free Heart Spin 4 Ever Cursors at www.totallyfreecursors.com

Tuesday, October 2, 2012

CARA MENGATASI ANAK HIPERAKTIF

Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami 

Read More..
dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur emosinya di kelas. Saya bingung, apa lagi yang harus saya lakukan agar siswa saya bisa duduk dengan tenang selama pelajaran berlangsung sehingga dapat dengan mudah memahami yang saya ajarkan. Itulah salah satu contoh keluhan para guru menghadapi siswa yang  hiperaktif.Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya. Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan atau treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.Dalam makalah ini kami merumuskan masalah tentang cara mengatasi anak hiperaktif, selama berada di sekolah tidak bisa diam. Sering berbicara walaupun bukan saatnya untuk berbicara. Saat kegiatan belajar sering kesana-kemari bahkan mengganggu temannya.Definisi Anak HiperaktifGangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome.Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda.Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam tiga jenis yaitu :  1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian. Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak  perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang  berada “di awang-awang”.   2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive. Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa  memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil. 3.  Tipe gabung Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif.  Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.Ciri-Ciri Anak HiperaktifAda tiga tanda utama anak yang menderita ADHD, yaitu :    a.   Inatensi tidak ada perhatianInatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.Ketidak-mampuan memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti membaca,  menyimak pelajaran.   b.  Hiperaktif Energi yang berlebihan gejala hiperaktif dapat dilihat dari tingkah laku anak yang tidak bisa diam. Anak hiperaktif duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Anak itu akan berdiri dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.    c. Impulsif Anak hiperaktif selalu ditandai dengan kesulitan untuk menunda respon, selalu ada dorongan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera tanpa pertimbangan. Misalnya dari gejala impulsif adalah perilaku yang tidak sabar. Anak tidak sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak meja waktu berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 5-6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 6-7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 3 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah serta lingkungan masyarakatAdapun ciri-ciri khusus anak yang hiperaktif diantaranya ialah sebagai berikut :·Terlalu banyak bicara.
·Sulit menunggu giliran.
·Suka memotong atau menyela pembicaraan.
·Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya
·Selalu menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat.
·Sering meninggalkan tempat duduknya.
·Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya.
·Tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
·Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak  pernah habis.          Problem-problem yang biasa dihadapi anak hiperaktifProblem di Sekolah Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Sehingga banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Problem di Rumah Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehingga bila mengalami kekecewaan, ia gampang emosional. Problem di Lingkungan masyarakat anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, temen bermain sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Teman-teman kemudian banyak mengontrol, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman misalnya dengan cara mengucilkan. Reaksi anakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara teman bermain  dengan anak tersebut sehingga anak tersebut maupun temen bermain menjadi stress, dan situasi bermain menjadi kurang nyaman. Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak. Problem berbicara Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat. Sehingga anak hiper aktif suka berbicara namun pembicaraanya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi  timbal balik.  Problemfisik Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.http://sekdancinta.blogspot.com/2012/10/mendidik-anak-untuk-bisa-pintar-mungkin.html

No comments:

Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-widget-sharing-melayang.html#ixzz28GFX06tY