Secara harafiah pernikahan selain melibatkan
Allah sebagai dasar pernikahan, pernikahan merupakan suatu keputusan dua pribadi
yang berbeda menjadi satu, yakni menyatukan dua ,kepribadian, karakter, emosi jadi
satu dan saling berfungsi meski kedua pribadi memegang teguh jatidiri masing-masing,
tidak melihat dan menjadikan perbedaan sebagai suatu yang harus dipermasalahkan,
pernikahan merupakan suatu lembaga yang memang Allah adakan dengan tujuan yakni
sebagai gambaran bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih.
Adam Allah ciptakan dan Tuhan berbagi kasih dengan adam, nah yang menjadi pertanyaan
kepada siapa Adam bias berbagi kasih? Secara harafiah saat Adam diciptakan ia sudah
tidak sendirian. Ciptaan lain sudah ada, namun Adam “TIDAK” menemukan padanan
baginya hingga dapat berbagi kasih.
Perlu kita ketahui bahwa penciptaan Hawa
oleh Allah terjadi tanpa sepengetahuan Adam. Sebab saat Hawa diciptakan, Adam
sedang tidur nyenyak. Allah
mengijinkan manusia tertidur dengan luar biasa saat ALLAH akan berbuat sesuatupa dakita. Hawa diciptakan sebagai penolong,
berarti secara emosi, rohani dan fisik kedudukanya sama dengan Adam. secara kedudukan -
posisi penolong hanya penerima, tetapi sebagai penolong ia lebihkuat dari yang ditolong.
Berkaitan dengan diciptakannya Hawa dari tulang rusuk Adam,
Tuhan bermaksud membuat wanita tidak berkuasa atas pria maka Allah tidak menciptakan Hawa dari kepala
Adam. Jika Tuhan bermaksud menjadikannya Hawa sebagai budak, akan diciptakan dari telapak
kaki Adam. Tapi Tuhan membuat wanita dari tulang rusuk pria, karena Allah ingin wanita menjadi penolong yang sepadan atau setara dengan pria."
Perkawinan adalah lembaga yang Allah ciptakan agar manusia bisa berbagi dan melatih kasih selama
24 jam sehari dan 7 hari selama seminggu 30 hari dalam satu bulan dan 12 bulan dalam satu tahun. Dalam lembaga perkawinan ini Allah
melatih umat-Nya. Menikah menjadikan orangyang tidak egois. Menikah menjadikan kita benar-
benar tidak bisa mementingkan dirisendiri. Kita harus bisa belajar menerima apa yang
jadi kelebihan dan kekurangan dari pasangan kita.
Sebab kebanyakan pada saat sudah menikah kita baru tahu kebiasaan pasangan kita, misalnya
: masalah tidur mendengkur atau ngorok, suka berbicara kasar, suka memukul, jarang mandi dll. “Dan
menikah bukan bertujuan mengubah perilaku pasangan kitake arah yang kita inginkan. Karena mengubah perilaku adalah tugas Tuhan. Tugas pasangan suami-istri adalah menjaga
agar pasanganhidupnya terus menerus saling mengasihi, menyayangi, mencitai.
Syarat utama agar
rumah tangga utuh atau tidak mengalami perceraian adalah letakkan proporsi pernikahan pada dasar yang seharusnya seharusnya adalah: Isteri tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan,
karena suami merupakan kepala rumah tangga dan sebagai suami,
kasihilah isterimu dengan sepenuh hati sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang
membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatnya, Bagaimanapun juga,
bagian masing-masing berlaku: “kasihilah isterimu sepertidirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya”. Jangan hanya bermodalkan
"sejauhcinta yang kitamiliki." Tetapi kita harus mau berkomunikasi dengan terbuka,
mendengarkan apa yang pasangan kita mau, tidak menambah suasana yang keruh saat bertengkar,
dan hindarkan situasi yang bisa atau mempunyai kecondongan kearah perceraian.
Menikah menjadikan kita terus belajar mengasihi sesama. Kita harus selalu berusaha bahtera keluarga yang dijalani dapat menjadi garam dan terang bagi sekitarkita, karena pasangan hidup kita dapat jadi alat agar
kita belajar menyalurkan kasih kita. Sehebat apapun pasangan kita, ia tetap mempunyai cela dan kita
pun akan merasa kecewa.
Jadi dengan menikah kita belajar terus untuk berubah kearah yang lebih baik. Ini mengingatkan kita bahwa dihadapan Tuhan apapun
yang kita perbuat belum benar menurut Allah. Dihadapan Tuhan kita adalah manusia berdosa
yang sudah dibenarkan. Pernikahan hendaklah mempunyai visi menjadi teladan bagi sekitar.
3 comments:
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong mereka yang telah berusaha keras.
Post a Comment